Menanti Sebuah Keajaiban

Hilang semua janji
Semua mimpi-mimpi indah
Hancur hati ini melihat semua ini
Lenyap telah lenyap
Kebahagiaan di hati
Ku hanya bisa menangisi semua ini
Hancur hati ini melihat kau telah pergi

Langit menjadi gelap berkelabu
Menyelimuti hatiku
Mengubah seluruh hidupku
Mengapa semua jadi begini
Perpisahan yang terjadi, di antara kita berdua
Ku akan menanti sebuah keajaiban
Yang membuat kita bisa bersama kembali

~*~ Just waiting a miracle ~*~

Dia Pergi namun Cintanya Takkan Pernah Pergi

Tuhan…
Dia tlah pergi, benar-benar pergi
Namun Cintanya tetap ada di sini
Tersimpan rapih pada sebuah hati

Ini adalah sebuah pertarungan hidup
Di mana ada menang dan kalah
Ada yang datang dan pergi
Ada sedih dan bahagia
Ada tawa dan air mata

Perjalanan cintaku kini harus berakhir
Penantianku kini hanya menyisakan duka
Berat hati dengan keputusan ini
Namun aku berharap kau bahagia
Bahagia dengan melepas kepergianku
Walau kebahagiaanku tetap ada saat bersamamu

Kini Langkahku gontai
Lemah… Tak tersisa satupun asa
Hanya tinggal menunggu waktuku

Tuhan….
Dalam sisa hidupku
Izinkan aku merasakan kebahagiaan
Izinkan aku untuk bertemu dengannya
Izinkan aku untuk memeluknya
Izinkan aku untuk merasakan hangat cintanya
Izinkan aku…. Meski hanya sekali….
Walau harus merasakan Pedih… Perih….
Lalu Pergi untuk selamanya

 

~~~** Viva Fately **~~~

  Will Always in My Heart

Hati Yang Tersakiti

Jiwa menangis tiada henti
Karena hati ini telah kau sakiti
Linang air mata cintaku tak bertepi
Ketika sebuah kesetiaan sedang teruji
Kau menuduhku tanpa bukti

Kau tuding aq dengan caci makimu
Kata-kata kasarmu menyayat-nyayat hatiku
Sedih… Perih….

Cinta yang ku miliki kini tiada arti lagi
Penantianku sia-sia kini
Kau tancapkan luka dalam dadaku atas pengakuanmu
Sakiiiiiittt….

Mengapa selalu aku yang kau persalahkan…
Apakah itu caramu untuk menutupi kesalahanmu sendiri
Begitu ringan kau buatku bersalah
Sedangkan hati menanti dengan sebuah janji
Dan hingga kini itu tak pernah ternodai
aQ di sini tetap menunggumu kembali…
Meski tak pernah kau beri harapan pasti

Namun kini semua tlah sampai pada titik akhir sebuah penantian
Kini ku tak mampu lagi merengkuh hatimu
Kini ku takkan lagi mampu menatap teduh wajahmu
Dan kini ku sendiri dengan kesedihanku
DemiAllah…. Sampai matipun
Dunia akhirat aku tidak akan pernah terima
Jika engkau menuduhku menduakanmu
Karena semua itu tidak benar adanya
Justru dibalik semua tuduhanmu
Engkaulah yang telah men-dua-kan
Bahkan men-tiga-kanku….

Selama ini aku diam
Selama ini aku bersabar atas perlakukanmu padaku
Namun kesabaran manusia juga ada batasnya
Mungkin inilah batas kesabaranku
Yang tak mampu lagi menjaga hatimu
Kau tetap seperti yang dulu
Tak bisa menghargai perasaan seorang wanita
Namun aku tak pernah menyesal dipertemukan denganmu
Justru aku berterima kasih pada-Mu ya Allah
Karena Engkau mengajarkanku
Untuk bisa lebih memaknai hidup melalu kehadirannya
Seorang sahabat berkata…
”tidak apa sekali-kali kita menengok ke belakang
Melihat perjalanan hidup kita
Sampaikan terima kasih kita pada Tuhan
Karena Kau telah membelajari hidup begitu indah
Dan jadi tau kenapa aku dipertemukan dengannya
Ternyata melalui dia aku jadi tau
Bagaimana bersabar dan memahami apa itu perasaan”
Terima kasih untuk kata-kata yang sangat bijak sahabatku….

Kini ku hanya mampu berucap
Selamat tinggal kasih….
Selamat jalan kenangan indahku
Sesalku…. Mengapa kita harus berpisah dengan cara seperti ini…???
Hal ini yang akan selalu mengganjal di hatiku
Seumur hidupku….

Ku titipkan Rinduku

Cinta….. Sulit tuk dimengerti
Ketika cinta datang mengetuk hati
Dia takkan mengerti siapa yang tlah dihinggapi
Namun cinta membuat hidup lebih berarti
Maknai hidup ini dengan cinta di hati
Walau harus ku gapai cinta dengan tertatih
Takkan pernah lelah untuk menanti
Jauhnya jarak takkan mampu membatasi
Kutitipkan segenap rindu untuk kekasih
Meski jauh di mata namun tetap di hati

~ Always Love U~

Tibalah Saatnya Kau Pergi

Derasnya hujan pagi ini membuat sebagian orang malas untuk memulai aktivitas, ada yang enggan beranjak dari tempat tidur, enggan mandi karena hawa dingin yang mencekat, enggan berangkat ke tempat kerja karena membayangkan macet dan banjir di beberapa titik kota Jakarta, rasanya enggan melakukan apa-apa.

Begitupula dengan suasana hatiku pagi ini, derasnya air mata yang jatuh di pipiku karena harus menerima kenyataan bahwa saat itu akan tiba, saat di mana aku harus benar-benar merelakan Dia pergi jauh, Dia yang begitu sangat aku sayangi harus meninggalkan aku karena tugas yang diembannya. Saat aku mendengar kabar itu darinya, rasanya enggan sekali aku melakukan apa-apa. Dia berusaha menenangkan hatiku yang gundah gulana, bahwa jarak yang terpisah bukanlah apa-apa, komunikasi akan tetap terjaga, saling memberikan support dan saling mengingatkan satu sama lain akan membina sebuah hubungan yang terpisahkan oleh jarak. Namun hatiku masih belum jua tenang dengan keputusan ini, harapan untuk bertemupun seakan tak ada lagi menjelang kepergiannya, semua begitu cepat.

Yaaaahhh… Semua memang harus terjadi, saat yang sangat aku takutkan itu tak dapat terelakkan lagi. Tak dapat kupungkiri yang terjadi kemarin, saat ini dan masa yang akan datang adalah kehendak-Nya, semua terjadi atas campur tangan-Nya.

Pertemuanku dengannya, perpisahanku dengannya dan kembalinya dia lagi padaku sudah digariskan oleh-Nya.

Ya Allah…. Aku serahkan semuanya pada-Mu

Aku relakan dia pergi meninggalkanku

Aku hanya bisa berdo’a dan memohon perlindungan-Mu untuknya

Jagalah Ia, jagalah hatinya agar tak kan pernah berpaling dariku

Kuatkanlah Aku dalam penantian ini ya Allah

Selamat jalan Maz….

Tunaikanlah tugasmu dan segeralah kembali padaku

Karena aku akan sangat merindukan kehadiranmu di dekatku

I’ll always Loving You

Vie Fately